Opini  

Eduwisata Sambang Republik Gubuk Eksplorasi Kampung Adat Busu

Prosesi Pengalungan Jarik Paripih oleh anak Gubuk Baca Lereng Busu kepada Partisipan Sambang Republik Gubuk

Oleh: ELVERN, Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah

MEMOX.CO.ID – Malang, 30 Juli 2023. Di tengah gemuruh kehidupan modern, Republik Gubuk berkolaborasi dengan Mahasiswa Praktikum PR 3 Prodi Ilmu Komunikasi UMM (Elvern), menggelar Eduwisata ke Gubuk Baca Lereng Busu, sebuah kampung adat yang sarat akan adat dan tradisi. Republik Gubuk mengajak para partisipan untuk meresapi kearifan budaya dan lingkungan dalam sebuah perjalanan unik dan berbeda.

Prosesi dimulai dengan penuh keramahan, ketika para partisipan disambut oleh anak-anak Gubuk Baca Lereng Busu di latar yang luas, berdekatan dengan makam leluhur dusun Busu. Sebagai tamu yang dihormati, mereka melaksanakan tradisi nyekar di makam leluhur terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan dan perizinan untuk berada di tanah yang sarat dengan sejarah. Dalam keheningan yang diisi dengan doa-doa leluhur, peserta menyatukan hati dan jiwa dalam rasa syukur dan penghormatan yang tulus.

Setapak demi setapak, perjalanan semakin berwarna dengan penampilan seni tradisi bantengan anak yang memukau partisipan sebelum mereka diarak menuju Gubuk Baca Lereng Busu.

Arak-arakan Partisipan oleh Bantengan Anak

Menuju Gubuk Baca Lereng Busu, peserta menerima beras kuning sebagai simbol tolak balak. Dalam sebuah upacara penuh makna, beras kuning itu ditukarkan dengan Jarik Paripih, pesan dari generasi yang tak berujung. Simbolik jarik ini menjadi ikatan batin, diarak lembut oleh tangan-tangan penuh kasih dari masyarakat dusun Busu, sebagai bentuk keramahan dan kesetiaan pada nilai-nilai adat yang abadi. Peserta merasa disambut dan dihargai sebagai bagian dari keluarga besar yang tak berbatas waktu.

Dalam sejenak yang penuh hikmat, para partisipan sebagai tamu merasakan kehangatan dan keteguhan hati yang dalam, saat prosesi panggang tangan dan kaki di atas bara api berlangsung. Api yang menyala bagai simbol kehidupan, membakar tekad dalam setiap hati. Setelah momen tersebut selesai, dilanjutkan dengan para partisipan membasahi tangan dan kaki mereka dengan air mengalir, yang mencerminkan pemurnian diri dari segala hal yang negatif, menyambut harapan baru dengan kesucian dan ketenangan yang mendalam.

Tak hanya sekedar merangkai hiburan semata, tetapi perjalanan ini juga menghadirkan momen berharga dengan menyuguhkan makan bersama yang diperkaya oleh cerita-cerita menarik dari Abith, selaku pengurus Gubuk Baca Lereng Busu. Dalam momen berharga ini, para peserta diperkenalkan pada tradisi yang masih dijaga dengan erat di Kampung adat Busu. Cerita-cerita ini bukan semata hiburan biasa, namun menjadi cermin bagi partisipan untuk memahami nilai-nilai adat dan kebijaksanaan leluhur. Di setiap hidangan yang disuguhkan, terasa sentuhan penuh kasih yang menghidupkan makna kemanusiaan dan persaudaraan, menyatukan hati.