Dalam Acara Kanjuruhan Bantengan Festival Kepanjen, Sanusi Minta Bantengan Tak Ngamuk-an

FT. Pagelaran atraksi kesenian bantengan dalam acara Kanjuruhan Bantengan Festival (KBF) di Jalan Lintas Barat (Jalibar) Kepanjen. (MemoX.co.id/nif)
FT. Pagelaran atraksi kesenian bantengan dalam acara Kanjuruhan Bantengan Festival (KBF) di Jalan Lintas Barat (Jalibar) Kepanjen. (MemoX.co.id/nif)

Malang, MEMOX.CO.ID – Beragam atraksi kesenian bantengan dipertontonkan dalam acara Kanjuruhan Bantengan Festival (KBF), Minggu (1/9/2024). Dengan ciri khas masing-masing daerah di Kabupaten Malang, mereka tampak perform dengan atraksi terbaiknya.

Mereka masuk ke depan panggung utama yang ada di bagian sisi Utara Jalan Lintas Barat (Jalibar) Kepanjen, Kabupaten Malang, yang dihadiri langsung oleh Bupati Malang M Sanusi, dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Malang.

Kemudian setelah perform, mereka berjalan menuju panggung dua dan tiga yang berada di sisi Selatan, untuk melanjutkan atraksinya.

Dalam kesempatan itu Bupati Malang M Sanusi mengatakan, ini diwadahi karena di Malang masyarakat punya kegiatan bantengan. Sehingga hari ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelar KBF di Jalibar Kepanjen.

FT. Pagelaran atraksi kesenian bantengan dalam acara Kanjuruhan Bantengan Festival (KBF) di Jalan Lintas Barat (Jalibar) Kepanjen. (MemoX.co.id/nif)

“Agar nanti bantengan ini terus lestari sebagai kesenian adiluhung Kabupaten Malang,” katanya.

Kemudian nantinya, ini bisa menjadi hak kekayaan intelektual milik Kabupaten Malang. “Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang sudah saya perintahkan untuk didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Sanusi menambahkan, KBF yang diselenggarakan dalam menyambut hari jadi Kabupaten ke-1264, sebanyak 33 peserta ambil bagian perform dalam festival bantengan.

Mereka menunjukkan bantengan tradisional dengan cerita legendaris dari masing-masing daerah. Sehingga menjadi kebanggaan masyarakat untuk enak dinikmati.

“Bantengan yang memberi hiburan kepada masyarakat, gak ngamuk-an dan gak mberot, tapi bantengan yang banyak menampilkan seni tari dan juga melestarikan kebudayaan cerita legendaris dari masing-masing daerah,” pungkas Sanusi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto menambahkan, festival bantengan yang diperagakan hari ini adalah bantengan bergenre kuno mengedepankan adiluhung.

“Sebenarnya ada dua kesenian bantengan. Pertama genre kuno, kedua bergenre kekinian. Tapi yang dipakai hari ini adalah kesenian bergenre kuno,” katanya.

“Nanti akan memfasilitasi kesenian bantengan kekinian yang sudah disertai dengan kesenian saat ini,” pungkasnya. (nif/mzm).