Akbar, Kalapas Kelas 1 Malang Lahirkan Batik Tulis Lowokwaru dari Tangan Warga Binaan

PERKENALKAN: Kalapas Kelas 1 Malang Akbar memperkenalkan batik tulis Lowokwaru hasil karya warga binaan.

MEMOX.CO.ID – Kehadiran Ketut Akbar Herry Achjar sebagai Kapala Lapas Kelas I Malang membawa warna baru dan berkah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan melahirkan karya seni batik tulis yang berbeda, Kamis (21/12/2023).

Dihadapan rekan media Kepala Lapas Kelas I Malang yang biasa disapa Akbar mengklaim “Batik Tulis Lowokwaru hasil karya warga binaan tidak terlepas dari bimbingan dirinya selaku Kalapas Kelas 1 Malang yang menurutnya hasil peninggalan leluhur yang patut kita jaga dan kita lestarikan.

Dirinya juga menjelaskan, kalau motif Batik Tulis Lowokwaru ini sangat simpel dengan kualitas yang bisa bersaing dengan batik batik yang ternama, dengan pangsa pasar seluruh usia.

Pastinya batik yang dihasilkan oleh para WBP Lapas Kelas I Malang ini akan dikemas menjadi Batik Tulis Lowokwaru. Nama itu merupakan representasi dari batik tulis buah tangan WBP, serta Lowokwaru merupakan kata yang mewakili nama Lapas Kelas I Malang yang dikenal dengan Lapas Lowokwaru.

PERTEMUAN: Kalapas Kelas 1 Malang Akbar bersama rekan media saat mengadakan pertemuan akhir tahun 2023.

Akbar menambahkan, didatangkan tutor dari Sumenep, bernama Didik Canting Kuning, sebagai pelatih profesional. Dengan pembekalan intens selama dua minggu, warga binaan sudah bisa menghasilkan karya batik yang luar biasa.

“Ada motif batik alami, seperti hewan hingga bunga, serta motif batik mitologi hingga topeng khas Malang. Kami membuka harga dari Rp 700 ribu. Apabila motifnya semakin sulit maka harga bisa lebih mahal. Selain itu, kami juga menerima motif berdasarkan pesanan alias custom,” sambung pria yang akrab disapa Akbar ini.

Dirinya bertekad menghilangkan stikma di masyarakat kalau selama ini mereka berpandangan kalau Lapas itu hitam, Lapas itu sampah. Dengan hadirnya Batik Tulis Lowokwaru hasil karya warga binaan akan membukakan mata masyarakat kalau di dalam Lapas itu ada pelangi.

“Pelangi yang kami maksud kalau dalam Lapas Kelas 1 Malang memiliki produk-produk unggulan hasil dari tangan warga binaan mulai dari budidaya jamur, melukis, bengkel, gunting rambut, sampah menjadi pupuk dan, membatik,” ungkapnya. (fik)