MEMOX.CO.ID – Polres Malang memfasilitasi 46 jamaah dari keluarga korban peristiwa Kanjuruhan untuk melakukan ziarah ke makam Wali Lima. Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana memberangkatkan ziarah tersebut di lapangan upacara Mapolres Malang, Sabtu (20/01/2024)
Kegiatan yang melibatkan sejumlah 46 jamaah tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara keluarga korban tragedi Kanjuruhan dengan Kepolisian. mereka berangkat dengan menggunakan sarana transportasi Bus Bogong Malang.
Dalam sambutannya, AKBP Putu Kholis berharap agar kegiatan ziarah tersebut dapat berjalan lancar tanpa kendala, dan seluruh jamaah kembali ke Malang dalam keadaan sehat.
“Hari ini (keluarga Kanjuruhan) berkegiatan di Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Tuban. Mudah-mudahan kegiatan ziarah wali bisa berjalan lancar, tidak ada kendala, dan selamat kembali ke Malang dalam keadaan sehat semuanya,” harapnya.
Sebelum keberangkatan, Kapolres Malang AKBP Putu didampingi Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, menyempatkan diri untuk menjalin silaturahmi dengan puluhan keluarga Kanjuruhan dengan acara ramah tamah di gedung Sanika Satyawada.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Keluarga Kanjuruhan, Vincencius Sari (48), mengucapkan terima kasih kepada Polres Malang atas bantuan yang diberikan selama ini. Paguyuban merasa dibimbing dan didampingi dalam proses pemulihan mental keluarga korban Kanjuruhan.
Paguyuban Keluarga Kanjuruhan juga mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan keamanan, kedamaian, dan ketentraman di wilayah Kabupaten Malang.
“Kami ucapkan terima kasih yang tidak bisa kami ungkapkan dengan kata-kata, karena kami selalu dibimbing dan didampingi dalam pemulihan mental kami. Mohon doanya semoga selamat dalam perjalanan dan kembali pulang ke rumah dengan membawa berkah dari wali yang kita kunjungi,” katanya.
Seperti diketahui, Wali Songo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke-14. Lima di antara sembilan wali tersebut dimakamkan di Jawa Timur, yaitu Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Lamongan, Sunan Giri di Gresik, dan Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik. (*/fik)