Dinkes: Hindari Makan Minum Siap Saji
MEMOX.CO.ID – Ini menjadi warning bagi masyarakat di Kabupaten Malang. Sebab, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mencatat, 1.283 orang usia 15 tahun ke atas terkena gagal ginjal di Kabupaten Malang pada tahun 2023.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dr. Nur Syamsu Dhuha, melalui Sub Kordinator Penyakit Tidak Menular (PTM), Paulus Gatot Kusharyanto, mengatakan, umumnya, penyakit gagal ginjal terjadi pada orang tua hingga lansia yang sudah memiliki penyakit kronis, hipertensi, dan diabetes.
“Dia sudah sering cuci darah karena gagal ginjal kronis (GGK),” katanya Selasa (13/8/2024).
Namun belakangan ini, gagal ginjal kronis (GGK) juga terjadi pada kelompok usia remaja. Bahkan ia telah rutin menjalani perawatan cuci darah karena gagal ginjal.
Kendati demikian, mengingat meningkatnya GGK ini, ternyata yang menjadi penyebab GGK meningkat, lantaran keseringan mengkonsumsi mie instan (makanan siap saji) dan soft drink (minum ringan).
“Gagal ginjal itu bisa terjadi karena gula berlebihan dan konsumsi garam berlebihan, sedangkan mengkonsumsi air putih kurang,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama ia menambahkan, sebenarnya ada beberapa jenis penyakit gagal ginjal dialami manusia. Diantaranya gagal ginjal akut dan kronis.
Gagal ginjal akut dikatakan Gatot, itu apabila suatu hari ada penurunan fungsi ginjalnya. Namun setelah beberapa hari atau minggu, ginjal tersebut kembali normal.
“Ini namanya akut mendadak. Nah satu hari dua hari seminggu bisa normal kembali. Gejala yang dirasakan bisa lemas, cepak dan sebagainya,” katanya.
Kemudian gagal ginjal kronis. Gagal ginjal kronis itu karena ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, maupun lupus. Karena penyakit penyerta tersebutlah, mengakibatkan ada sumbatan pada batu kemih yang mengakibatkan urine kembali lagi
“Karena tersumbat urinenya kembali lagi, gak bisa turun gak bisa keluar. Nah itu bisa menyebabkan penyakit ginjal,” katanya.
Maka jangan sekali-kali, kata Gatot, menahan kencing atau kemih. Langsung saja ke pom bensin maupun toilet umum jika dalam perjalanan merasakan ingin kencing.
“Karena itu bisa menjadi awal mula masuknya gagal ginjal,” katanya.
Selain akut dan kronis, ada juga karena bawaan waktu lahir. Karena struktur ginjalnya kecil (tidak normal), kemudian ditambah sering mengkonsumsi makanan dan minuman jadi, sehingga tidak mampu menyerap kotoran keluar akhirnya gagal ginjal.
“Ada gagal ginjal turunan. Dari orang tua turun ke anak. Ditambah gaya hidup timbullah gagal ginjal” jelasnya.
“Ada lagi karena trauma. Karena benturan kecelakaan ginjalnya terganggu,” lanjutnya.
Tapi umumnya, penyakit gagal ginjal di Indonesia adalah gagal ginjal kronis yang pemicunya lantaran ada penyakit penyerta. Maka dengan demikian, Gatot berpesan, sering-seringlah tes kesehatan ke puskesmas terdekat dan mengurangi mengkonsumsi makanan siap saji mengandung lemak dan kadar gula tinggi.
“Gula bisa diabetes. Diperiksa 200 terus akhirnya mengental akhirnya mengurangi fungsi ginjal. Sama dengan orang kelebihan garam. Tensinnya tinggi terus. Makanya sudah punya penyakit harus dikendalikan dengan minum obat,” tutupnya. (nif).