Usai Ditetapkan Jadi Bupati Malang Terpilih, Sanusi-Lathifah Tak Gentar Walau Ada Efesiensi Anggaran

FT. Bupati Malang M Sanusi dan Lathifah Shohib saat memberikan sambutan usai ditetapkan sebagai Bupati Malang terpilih. (MemoX/nif).
FT. Bupati Malang M Sanusi dan Lathifah Shohib saat memberikan sambutan usai ditetapkan sebagai Bupati Malang terpilih. (MemoX/nif).

Malang, MEMOX.CO.ID – Usai ditetapkan sebagai Pasangan Calon (Paslon) Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang terpilih, Sanusi-Lathifah atau yang sering disingkat SaLaf membeberkan beberapa program.

“Program kedepan tetap kita jalankan yakni bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Pariwisata dan peningkatan Investasi di Kabupaten Malang,” katanya Kamis (6/2/2025) malam.

Walaupun, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kabarnya memutuskan untuk memangkas anggaran transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp50,59 triliun pada tahun 2025. Hal ini sebagai efisiensi anggaran dalam belanja negara sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

Pemangkasan ini menyasar beberapa pos anggaran penting, termasuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik. DAU misalnya, itu dikabarkan mengalami pemotongan sebesar Rp15,67 triliun dari pagu awal Rp446,63 triliun. Sehingga menjadi Rp430,95 triliun.

Sementara DAK fisik, itu dikabarkan mengalami pemotongan sebesar Rp18,3 triliun dari total pagu awal Rp36,95 triliun. Alhasil, hanya tersisa Rp18,64 triliun yang akan ditransfer ke beberapa Pemerintah Daerah (Pemda).

Walaupun begitu, imbuh politisi partai PDIP ini, masyarakat Kabupaten Malang telah berinovasi terutama generasi Z, untuk memajukan dan meningkatkan pendapatan daerahnya masing-masing.

“Kita menyesuaikan anggaran yang ada (untuk membangun Kabupaten Malang), tetapi masyarakat Kabupaten Malang untuk meningkatkan ekonomi telah banyak yang berinovasi terutamanya para masyarakat milenial dan generasi Z yang telah berinovasi,” ujarnya yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Malang.

Sehingga lanjut Sanusi, diyakini masih bisa membangun Kabupaten Malang dan tidak akan menggangu program-program yang ada di Kabupaten Malang. “Saya yakin, kalau kita bersama-sama bisa teratasi. Terutamanya dalam peningkatan ekonomi,” katanya.

Sebab ia mengaku, dirinya sudah memetakan potensi-potensi daerah one village one produk, one village one destination. “Sudah kita lakukan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bisa meningkatkan pendapatan di Kabupaten Malang,” pungkasnya. (nif).