Tragedi KM Arim Jaya Tenggelam di Perairan Madura

Ditemukan 17 Orang Meninggal Dunia

Sumenep, Memox.co.id – KM Arim Jaya tenggelam saat melintas di perairan Madura Jatim tepatnya di antara Pulau Sapudi dan Pulau Gililayang Kabupaten Sumenep Madura Jatim. Tenggelamnya KM Arim Jaya diduga akibat kelebihan muatan. Pasalnya, kapal yang berkapasitas hanya muat dengan 40 orang tapi dinaiki lebih dari 60 orang.

“Saat ini kami masih fokuskan pada pencarian korban, dan dibantu tim SAR dan personel TNI AL. Sudah didirikan posko Tim DVI di dekat lokasi,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera ketika dihubungi (18/6).

Dia menyebutkan dalam melakukan pencarian dibantu personel yang meniliki keahlian khusus dalam melakukan pencarian. “Di lokasi tersebut cuacanya berbeda dengan perairan lainya, ombaknya besar serta arusnya sangat kuat. Untuk itu dibutuhkan keahlian khusus dalam melakukan pencarian korban tenggelam,” ucapnya.

Korban Kapal Arim Jaya yang tenggelam di sekitar perairan Giliyang, Sumenep, Jawa Timur, masih ada empat yang belum ditemukan, kata Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti. “Sebelumnya sebanyak lima orang yang belum ditemukan, tapi tadi ada satu korban yang ditemukan, sehingga tinggal empat orang lagi,” katanya di Sumenep, Selasa malam.

Dengan demikian, sambung dia, maka korban kapal tenggelam yang telah ditemukan bertambah satu orang menjadi 17 orang.
Widiarti menjelaskan, hingga kini pencarian keempat orang korban Kapal Motor Arim Jaya yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Giliyang, Senin (17/6) terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, Polair, BPBD, Polres dan Kodim 0827 Sumenep.
KM Arim Jaya diketahui berangkat dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB pagi tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

ANGKAT : Petugas mengangkat jenazah. (edo)

Saat berada di sekitar perairan Pulau Giliyang, kapal terhantam ombak besar yang disertai angin kencang sebanyak dua kali hingga akhirnya karam. Dari sebanyak 60 orang yang menjadi penumpang kala itu, 39 orang selamat, 17 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Data tentang jumlah penumpang ini sempat simpang siur, karena kapal itu ternyata tanpa manifes. Data awal yang disampaikan petugas tentang jumlah penumpang sebanyak 40 orang, lalu bertambah menjadi 50 orang, dan terakhir sebanyak 60 orang.

Mirisya lagi dari 17 korban meninggal, 4 orang diantaranya anak-anak. Sedangkan 13 jenazah lainnya adalah orang dewasa. Saat ini, 17 korban meninggal dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, yang sekaligus menjadi posko DVI Polda Jatim.

SEMAYAM : Puluhan jenazah yang sudah dikumpulkan di Sumenep. (edo)

“Dari total 17 jenazah yang ditemukan, dua korban diantaranya ditemukan kemarin. Sedangkan 15 sisanya ditemukan tadi pagi,” kata dr. Erliyati, Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Selasa (18/6/2019).

Menurutnya, selama di Rumah sakit, 17 jenazah korban tenggelam dilakukan identifikasi oleh tim Inafis Polda Jatim, sebelum diserahkan ke pihak keluarga. “Kami akan menangani jenazah mulai dari proses identifikasi, memandikan hingga dimasukkan ke peti jenazah sebelum akhirnya diserahkan ke pihak keluarga. Kan ada tim DVI yang menangani, kita hanya membantu segala kebutuhannya,” terangnya.

Dikatakan, selama proses identifikasi pihak keluarga penumpang yang menjadi korban belum diperbolehkan untuk masuk ke kamar jenazah hingga proses identifikasi selesai. puluhan keluarga korban hanya menunggu di luar kamar jenazah dengan penjagaan petugas kepolisian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal Arin Jaya, yang berangkat dari Guagua, Pulau Raas menuju Pelabuhan Kalianget tenggelam di sekitaran perairan Pulau Sepudi dan Pulau Gili Iyang.

Sementara sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep masih menunggu Tim Basarnas Jatim untuk melakukan pencarian 9 korban peristiwa perahu tenggelam di perairan antara Pulau Gili Iyang dan sepudi. Pasalnya kapal yang direncanakan bakal lakukan evakuasi dan pencarian korban tenggelam tersebut masih menunggu KM Widura 225 bersandar di Sumenep.

Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Sumenep Rahman Riadi menuturkan pihaknya akan berupaya melakukan pencarian 9 orang yang masih belum di temukan. “Kami sudah koordinasi dengan Basarnas, KM Widura 225 akan menuju ke lokasi dan kita akan melakukan pencarian diantara perairan Gili yang dan sepudi,” tuturnya. (edo/red/jun)