Selama 2024, Kabupaten Malang Dilanda 327 Gempa Bumi

FT. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang Mamuri saat menunjukkan ruang pantau gempa.
FT. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang Mamuri saat menunjukkan ruang pantau gempa.

Malang, MEMOX.CO.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Malang mencatat, selama 2024, gempa bumi yang terjadi di wilayah Malang sebanyak 327 gempa bumi. Gempa bumi yang terekam itu memiliki kekuatan (magnitude) 1-4 Skala Richter (SR).

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang Mamuri mengatakan, walupun jumlahnya cukup banyak, namun gempa-gempa tersebut ada yang dirasakan dan ada yang tidak dirasakan.

“Ini bukti kalau kita tinggal di daerah rawan gempa dengan sering merasakan adanya gempa,” katanya belum lama ini.

Mamuri mengatakan, gempa dirasakan itu adalah, gempa bumi yang energi gempa nya diterima manusua. Sehingga masyarakat tahu kalau ada gempa walaupun skalanya kecil.

Sedangkan gempa bumi tidak dirasakan adalah, manusia tidak mengetahui adanya gempa, namun sensor yang tersebar di Stasiun Geofisika Pusat Gempa Regional (PGR) mendeteksi adanya gempa.

Lebih lanjut Mamuri menambahkan, ada spesifikasi kategori gempa bumi. Pertama, gempa bumi dangkal dengan kedalaman gempa 0-60 kilometer dari permukaan laut. Kemudian, gempa menengah dengan kedalaman 60-300 kilometer. Dan terakhir gempa dalam yang kedalamanya diatas 300 kilometer dari permukaan laut.

Jika gempa bumi itu dangkal, lanjut Mamuri, itu dirasakan getarannya oleh manusia. Sehingga ada gempa bumi yang dirasakan ada yang tidak. “Dari Januari-Desember 2024 ini sudah ada 5 gempa bumi yang dirasakan di wilayah Malang,” katanya.

Sedangkan gempa bumi yang tidak dirasakan namun terdeteksi di Stasiun Geofisika Kelas III Malang, sebanyak kurang lebih 322 selama 2024. Dengan rincian gempa bumi dangkal 257. Gempa bumi menengah 70. Dan gempa bumi dalam 0.

“Kategori gempa itu ada tiga. Dangkal, menengah, dan dalam. Selama 2024 di Malang tidak ada gempa bumi kategori dalam. Hanya dangkal dan menengah,” katanya.

“Tetapi yang dirasakan baru ada 5,” lanjut Mamuri saat ditemui di kantornya di Jalan Bendungan Lahor, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. (nif).