Ribuan Santri P2S2 Sudah Dipulangkan

Suasana momentum bahagia tampak sebagian santri menyandang tas berisi pakaian, hendak pulang ke kampungnya masing-masing. (Memo X/her/mam)

Jelang Ramadan

Situbondo, Memo X – Bulan Ramadan tinggal hitungan hari, sehingga ribuan santri sudah mulai dipulangkan oleh pengasuh. Ribuan wajah santri sumringah. Sebab, diijinkan pulang dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (P2S2) Sukorejo, Situbondo, Kamis (24/03/2022).

Ribuan santri tersebut dipulangkan untuk berpuasa di rumahnya masing-masing. Belasan ribu santri P2S2 Sukorejo, saat ini masih santri putra yang dipulangkan, untuk santri putri menurut jadwal Ponpes akan dipulangkan, hari Jumat (25/3/2022).

Pantauan Memo X dilapangan, ribuan santri putra yang dipulangkan, terlihat sangat ceria dan bahagia. Mereka ada yang berlari dan berloncat-loncat menuju mobil yang sudah terparkir di sejumlah tempat parkir P2S2 Sukorejo. Terlihat santri yang masih duduk di bangku MTS berebutan tempat di mobil yang sudah tersedia untuk meletakkan barang-barang bawaannya.

Karena santri yang dipulangkan mencapai ribuan. Setiap santri tidak diperbolehkan pulang mengendarai sepeda motor atau di jemput menggunakan sepeda motor dari P2S2.  Namun harus menggunakan transportasi bus dan mobil untuk sampai ke kampungnya masing-masing. Hal itu dilakukan demi ketertiban dan keamanan semua santri. “Demi keamanan para santri yang istilahnya baru lepas dari sangkarnya, tidak diperbolehkan mengendarai sepeda motor. Soalnya santri kalau dibiarkan memakai kendaraan sepeda motor bisa mampir kemana-mana,” kata Ketua Alumni, Aburowi.

Aburowi juga menyampaikan, penjemputan santri sudah ditangani oleh bagian iksas dari semua daerah masing-masing. Selanjutnya santri akan diturunkan di beberapa titik, seperti masjid dan lapangan sesuai tempat yang strategis di daerahnya masing-masing. “Santri baru bisa dijemput oleh orang tuanya di daerahnya. Khusus bagi santri yang rumahnya dengan pesantren, seperti di daerah Jangkar dan Asembagus langsung diantarkan ke rumahnya satu persatu,” jelas Burowi.

Menurutnya, pesan paling inti yang disampaikan kiai Azaim kepada ribuan santri sebelum dilepas untuk pulang ke kampung halamannya. Salah satunya adalah menjaga akhlaqul karimah dan menjadi pelopor solat berjamaah. “Sebelum santri dipulangkan, dikumpulkan terlebih dahulu di halaman pesantren, baru setelah kiai menyampaikan banyak pesan dan ditutup dengan doa bersama lalu diakhiri dengan sholawat serta pengangkatan bendera Sukorejo sebagai tanda santri sudah diperbolehkan pulang,” pungkasnya. (her/mam/mzm)