Pansus Covid-19 DPRD Jember Temukan 6 Ton Beras Bansos Belum Dibagikan

Dua pimpinan Pansus Covid-19 DPRD Jember Hadi Supaat dan David Handoko Seto di depan tumpukan beras bansos.

Jember, Memox.co.id – Dua pimpinan Pansus Penanganan Covid-19 DPRD Jember, David Handoko Seto dan Hadi Supaat melakukan Sidak ke salah satu gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang memiliki mesin penggilingan padi, Senin (20/9/2021).   

Penggilingan padi yang disidak milik Gapoktan Agung Jaya yang diketuai Hamid  berlokasi di KUD Marem, Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember. Di lokasi gudang penggilingan, dua pimpinan Pansus menemukan tumpukan beras bantuan sebanyak 6 ton lebih yang belum dibagikan.     

Wakil Ketua Pansus Covid-19 DPRD, David Handoko Seto mengatakan, Sidak dilakukan untuk memastikan pembelian beras dengan anggaran lebih dari Rp 10 miliar tepat sasaran maupun penyerapannya. David menyayangkan belum terdistribusi beras-beras tersebut.

Pasalnya, beras tersebut sudah dibeli oleh Pemkab Jember melalui Dinas Pertanian Holtikultura dan Perkebunan dan rawan rusak jika tidak segera dibagikan.

“Ini kalau sampe rusak terus kemudian dibagikan kepada masyarakat kan yang jelek nanti bupati dan Wabup, jangan sampai nama bupati jelek karena bagi-bagi beras rusak. Padahal yang bermasalah Gapoktan nya atau dinas yang membagikan,” ujar legislator dari Partai Nasdem itu.    

Untuk mempercepat distribusi, David dan Hadi Supaat mendorong Dinas Pertanian agar bekerja keras.

“Kami minta kepada Dinas Pertanian secara teknis kepada Gapoktan untuk mendistribusikan ini (beras bantuan sosial) kepada calon-calon penerima yang datanya sudah terupdate melalui Dinas Pertanian ini dengan berbagai kriteria,” jelasnya.

Terkait pengadaan gelombang kedua sebanyak 500 ton berikutnya Pansus akan memastikan kepada Disperta bagaimana teknis pelaksanaannya.

Temuan fakta lain saat Sidak, Pansus menemukan ternyata beras-beras yang dibeli tidak hanya berasal dari anggota Gapoktan setempat. Namun membeli dari petani dari kecamatan lain di luar Kecamatan Panti seperti Rambipuji dan Sukorambi.

Kepala Dinas Pertanian Holtikultura dan Perkebunan Imam, Sudarmaji saat dikonfirmasi membenarkan jika beras tidak hanya dibeli dari petani anggota Gapoktan setempat tapi dibeli dari lokasi lainnya.

“Harapannya bisa membeli beras dari petani dari wilayah Jember tapi memang saat itu belum panen kemudian mencari dari luar karena waktu itu kita target segera selesai (pengadaannya),” jelas Imam.    

Sementara terkait masih banyaknya beras yang belum terdistribusi, Imam berdalih kendalanya belum turunnya data By Name By Address (BNBA) penerima dari Dinas Sosial.

“Karena BNBA nya dari Dinsos masih belum clear,  namun Alhamdulilah minggu kemarin ini sudah mulai start lagi distribusinya,” ujarnya.     

Imam juga mengakui Gapoktan selain menyediakan beras juga diminta untuk membantu distribusi kepada penerima Bansos. “Gapoktan yang ada kita libatkan distribusi ke desa dan kecamatan,” tandasnya. (tog/mzm)