MEMOX.CO.ID – Ini salah satu dari puluhan satwa yang ditemukan dalam kondisi sudah gosong. Diyakini banyak satwa-satwa lain yang juga terancam hal serupa. Sebab titik api masih belum sepenuhnya padam.
Founder Profauna Indonesia, Rosek Nursahid menyebutkan, hewan yang ditemukan mati gosong itu seekor anak rusa di Gunung Arjuno. Bangkai rusa anakan tersebut ditemukan dalam kondisi sudah mati. Lokasinya yakni di jalur sikut sisi barat Sumber Air Putuk Bunder lereng Gunung Ringgit, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
“Sampai saat ini yang terdeteksi secara fisik masih satu yaitu Rusa. Tetapi kan titik api masih muncul. Sehingga belum bisa ditentukan berapa jumlah satwa meninggal dunia di gunung Arjuno,” katanya Senin (11/9/2023) pagi kepada Memo X.
Rosek melanjutkan, hewan-hewan lain yang juga terancam adalah rusa, macam tutul, lutung Jawa, dan kera ekor panjang. Kemudian ribuan burung termasuk elang Jawa.
“Elang Jawa itu kan satwa identik dengan lambang negara Republik Indonesia. Nah itu yang terancam kelestariannya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama Rosek menegaskan, saat ini api dikatakan sudah mulai padam. Kendati titik api sudah tidak terlihat. Namun, para relawan masih terus memantau dan berjaga di sana. Karena khawatir muncul titik api baru atau api yang sudah padam muncul kembali. Apalagi cuaca masih panas.
“Belum ada tanda-tanda hujan juga. Saya kira perjuangan tim relawan masih panjang untuk memastikan tidak ada titik api baru. Cuma api sudah mulai dikendalikan,” terangnya.
Rosek menghimbau, tidak ada lagi pemburuan liar di area hutan lindung. Karena ada aturan yang mengatur yakni Undang-undang (UU).
“Saya kira harga mati, tidak boleh ada pemburu masuk hutan. Sudah ada aturan undang-undang jelas. Saya kira tidak ada toleransi, tidak ada pemburuan satwa di dalam kawasan hutan. Itu sudah harga mati,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kebakaran Gunung Arjuno sudah terjadi selama dua pekan lebih sejak Sabtu (26/08/2023). Ratusan relawan berusaha memadamkan api di area tersebut. (nif)