MEMOX.CO.ID – Pemkab Tulungagung melalui Disnakertrans menggelar Job Fair 2023 yang merupakan diinisiasi Disnakertrans Tulungagung dengan menyediakan 750 lowongan pekerjaan cukup diminati pendaftar dari berbagai pelamar, Senin (31/07/2023).
Salah satunya Dinda (24) tampak sedang mengamati satu per satu stan yang berjajar. Lengkap dengan X-banner hingga brosur setiap perusahaan menjadi pertimbangannya untuk memasukkan lamaran pekerjaan. Meski hanya lulusan SMA, ia tak patah semangat dengan berbekal pengamalaman yang telah dimiliki.
“Jangka waktu setelah lulus langsung bekerja, saat ini belum bekerja lagi nganggur sebulanan mas,” beber Dinda.
Ia merasa terbantu dengan adanya event Job Fair. Selain terjangkau, juga bisa memilih perusahaan lebih banyak pilihan antara satu dengan lainnya yang sesuai dengan passion dan kemampuan yang dimiliki.
Perempuan asal Kecamatan Sendang ini mengaku, selama ini bekerja sebagai penjaga Outlet Jus Buah. Dinds berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang layakndam sesuai gaji dengan sebanding keringat yang dikeluarkan.
“Inginnya perbulan UMK. Kalau selama ini gaji outlate rendah mas. Pokoknyanrendah, Rp 800an sebulan dengan durasi kerja 8 jam,” ujarnya malu-malu.
Sementara, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menjelaskan jumlah lowongan saat ini berkurang. Hal tersebut kemungkinan karena beberapa perusahaan sudah terisi pekerja maupun karyawan telah terpenuhi, sehingga sementara ini tidak membuka lowongan.
Selain job fair, Maryoto menekankan kepada OPD dan institusi bukan hanya Disnakertrans saja yang melakukan pembinaan. Seperti dilakukan misalnya Dinas Pertanian, dimana dengan mekanisasi membantu dari sektor pertanian juga tertarik untuk ikut membuka pelatihan mendorong berwirausaha.
“Begitu juga dinas peternakan, kita memberikan pelatihan dengan harapan generasi muda juga tertarik untuk memelihara kolam budidaya ikan maupun penangkapan ikan,” jelas Maryoto.
Senada, Kepala Disnakertrans Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso mengakui jumlah lowongan dan perusahaan yang mengikuti mengalami penurunan. Akan tetapi tidak lebih kecil yang ia undang sama dengan sebelumnya menjalin 60 perusahaan, namun yang berpartisipasi hanya 29.
“Di Trenggalek kemarin hanya 20 malahan di Kediri hanya berapa belasan. Kita masuk yang terbaik di Karisidenan Kediri,” ulasnya.
Perihal faktor partisipasi perusahaan, Agus menduga kemungkinan perusahaan belum membutuhkan pekerjaan. Ia berharap mudah-mudahan di Desember 2023 nanti akan mengadakan lagi. Lantaran di Desember 2023 jelas masyarakat, anak-anak yang belum dapat sekolahan lebih memilih bekerja.
“Sehingga yang belum dapat pekerjaan lebih mengerucut lagi, kalau sekarang mungkin masih ada yang daftar sekolah, perusahaan juga demikian,” ulasnya. (jaz/and/fik)