Malang, MEMOX.CO.ID – Tahun ajaran baru 2024 saat ini, Sekolah Dasar Negeri(SDN)3 Sumberagung Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang hanya memiliki 31 siswa. Meski lembaga tersebut terletak di tepi jalan protokol akses menuju Pantai Sendang Biru, tetapi suasana sepi nampak terlihat. Kondisi ruang kelas juga kosong melompong dengan jumlah siswanya yang sangat terbatas.
Seorang Guru kelas 6 di SDN 3 Sumberagung Andika Tri Pamungkas S.Pdi (35) mengaku tetap semangat meski pria berkacamata asal Kabupaten Tulungagung ini mengajar di lembaga dengan jumlah murid terbatas.
“Awal penempatan pertama saya sebagai CPNS di SDN 3 Sumberagung ini tahun 2019 lalu. Jadi segala konsuweksi terus saya jalani sampai sekarang,” ujar Andika saat di hubungi Ahad(29/9/2014)kemarin.
Kata Andika, meski perkembangan jumlah murid di SDN 3 Sumberagung ini lamban, tetapi lembaga ini harus terus hidup dan tidak mati suri.
Setidaknya, setiap tahun ada kenaikan jumlah murid walaupun dengan cara merangkak. “Untuk jumlah total murid saat ini ada 31 orang. Berarti ada tambahan 2 orang, dari tahun sebelumnya 29 orang,” ungkapnya.
Saat ini, sekolah tersebut terus meningkatkan kesenian, juga menerapkan kegiatan mengaji. Itu dengan terbitnya kurikulum Sekolah Plus Ngaji (SPM)dari Pemkab Malang. “Program Bupati Malang ini terus kita dukung dan kita terapkan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis. Dan pada akhirnya nanti, untuk murid-murid kelas 1 sampai kelas 6 bisa membaca Al-Qur’an dengan faseh,” tandasnya.
Selain itu, sambung Andika, perkembangan jumlah murid di SDN 3 Sumberagung kedepannya akan naik signifikan. Itu berkat kepedulian Kepala Desa Sumberagung Muzayid. Dimana, Kades penyandang gelar Spd dari Universitas Kanjuruhan Malang saat ini mendirikan Taman Kanak-Kanak disamping sekolah dengan jumlah murid 13 orang. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Muzayid Kades Sumberagung. Bukti kepedulian Kades, karena gaji dua orang guru TK setiap bulan dia yang bayar. Pak Kades
merasa tidak tega, jika lembaga ini mati. Akhirnya beliau berpikir keras dan berkolaborasi untuk mendirikan TK,” Andika mengakhiri wawancaranya. (Sur).