Tulungagung, Memox.co.id – Ada yang menarik dari salah satu program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tulungagung. Inovasi yang tengah berjalan hingga kini adalah Layanan Mendongeng Online yang biasa disebut Doremi (Dongeng Arek Millenial).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tulungagung, Lilik Ismiati SE melalui Kabid Perpustakaan, Dhina Feriwiasa, SSTP menjelaskan ‘Doremi’ bertujuan untuk menumbuhkan minat baca masyarakat serta memperluas layanan perpustakaan. Selanjutnya, memberikan kemudahan layanan informasi bagi masyarakat yang mempunyai kegemaran membaca; mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkarakter, maju dan modern.
“Memberikan pelajaran kepada anak tanpa terkesan menggurui. Lalu juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak dan menjadi sarana hiburan bagi anak,” ungkap Dhina Feriwiasa, Selasa (22/11/2022).
Inovasi tersebut berawal saat pembatasan layanan perpustakaan imbas dari PPKM. Sehingga, membuat Perpustakaan Tulungagung berinovasi agar layanan perpustakaan tetap dapat dinikmati oleh masyarakat dari kediaman masing-masing.
Program ini sejak pandemi awal 2020, hingga saat ini Doremi masih berjalan. Tetap dilanjutkan, karena apresiasi masyarakat cukup baik, baik dari siswa, guru dan mahasiswa, penggiat literasi ikut berpartisipasi.
“Kami terus membuka peluang kepada semua masyarakat Tulungagung untuk ikut berpartisipasi dalam program tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, Dongeng Arek Millenial (Doremi) adalah layanan mendongeng secara online yang menyasar pemustaka cilik. Harapannya dengan cerita fabel yang dibawakan dalam doremi akan mengenalkan dunia literasi pada anak.
Dongeng termasuk karya sastra yang dapat membangun karakteristik anak-anak sejak dini, dongeng merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan aspek kognitif atau pengetahuan, afektif atau perasaan, sosial dan aspek konatif atau penghayatan, dapat membawa anak-anak pada pengalaman-pengalaman baru yang belum pernah dialaminya, dan mendapat hikmah untuk belajar sesuatu.

“Dongeng diambil dari buku cerita juga akan memunculkan ketertarikan anak kepada buku. Dari ketertarikan ini diharapkan bisa merangsang minat baca dan budaya baca baca anak,” imbuhnya.