Dinkes Siapkan Swab Secara Acak dan Rutin

KESEHATAN : Kadinkes Kota Malang dr.Husnul Muarif Saat Diwawancarai Perihal Persiapan Menjelang Ramadhan (memox/wdy)

Koordinasi dan Kolaborasi Forkopimda Saat Ramadan

Malang, Memo X – Bulan Ramadan mulai awal April 2022 tentu sedikit berbeda dengan ramadhan tahun lalu yang masih tinggi kasus positif covid-19 di Indonesia. Kali ini kasus sudah melandai dan kebijakan seperti shalat berjamaah di masjid hingga mudik pun sudah dianjurkan.

Untuk itu, saat ini Pemkot Malang mulai lakukan berbagai antisipasi jelang ramadhan. Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Malang yang rencana nya akan lakukan swab acak ke berbagai tempat sebagai bentuk antisipasi penyebaran covid-19.

“Saat ini kalau di Kota Malang kasus nya (covid-19, Red) sudah landai. Untuk penemuan kasus harian yang kemarin kita sempat terendah itu diangka 16 per harinya kemudian naik lagi menjadi 20. Tapi itu sudah penurunan yang signifikan yang daripada sebelumnya bisa mencapai 300-400 orang per hari,” tegas Kadinkes Kota Malang dr Husnul Muarif.

Dengan adanya berbagai kebijakan dari pemerintah pusat perihal ibadah selama ramadhan dan saat mudik, Dinkes Kota Malang sementara ini berencana lakukan swab acak untuk pencegahan penyebaran covid-19 secara masiv. Nantinya akan terus dilakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Forkopimda untuk lakukan hal tersebut,” ungkapnya Kamis (24/03/2022).

Swab acak sebagai bentuk mitigasi dan cara meliterasi masyarakat agar selalu yang di protokol kesehatan ketat yang dianjurkan pemerintah meskipun kasus melandai dan angka kesembuhan meningkat.

Dimana untuk Kota Malang sendiri angka kesembuhan sudah 95% sementara angka kematian masih diangka 4,2%. Tapi angka tersebut tetep masih di bawah angka kematian di Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga, Dinkes Kota Malang terus menggenjot capaian vaksinasi karena salah satu syarat utama diperbolehkan mudik adalah sudah melakukan vaksinasi lengkap. Dan kalau belum lengkap wajib dilengkapi hasil swab antigen ataupun PCR.

“Pencapaian vaksinasi untuk anak kita sudah diangka 95-97% dosis 1, dosis duanya mendekati 85%. Kalau yang umum kita sudah di atas 100% dosis satu dan dosis dua. Sementara kalau dosis tiganya diangka 17%. Kalau secara persentase memang vaksin dosis 3 atau booster yang masih kurang karena pasokan vaksin dari pusat masih terbatas. Sejauh ini Kota Malang sempat mendapatkan dropping jenis Pfizer sebanyak 330 vial atau sekitar 2.000 dosis yang langsung didistribusikan ke Puskesmas – Puskesmas,” jelasnya.

Saat ditanya perihal stok vaksin covid-19 AstraZeneca sebanyak 2.500 dosis ada di Dinkes Kota Malang yang sudah expired pada tanggal 28 Februari 2022, sampai saat ini menurut pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang ini stok tersebut masih ada di Dinas Kesehatan dan sementara tidak digunakan. Karena masih menunggu surat rekomendasi resmi perpanjangan masa expired dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI). (wdy/man)