Hukum  

Datangi PWI Malang Raya, Wali Murid Laporkan Dugaan Mark Up Nilai di SMPN 1 Kota Malang

MEMOX.CO.ID – Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya yang berlokasi di Ruko Istana Dinoyo, Jl. MT Haryono, didatangi beberapa wali murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Malang, Selasa (16/07/2024).

Para wali murid tersebut datang dengan maksud untuk mengadu adanya dugaan manipulasi data yang ditengarai dilakukan oleh salah satu wali murid yang notabenenya sebagai mantan guru di sekolah tersebut.

Pengaduan tersebut dilakukan lantaran ada salah satu siswa sebut saja ‘Sekar’, dalam kesehariannya masuk dalam kategori yang biasa-biasa saja dalam pembelajaran, dengan nilai sebesar 88,78, namun siswa tersebut dapat masuk di salah satu sekolah favorit di Kota Malang dengan nilai 91,22.

Salah satu pengadu berinisial S mengatakan, dugaan manipulasi data berupa mark up nilai tersebut diketahui ketika dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Negeri tingkat Jawa Timur.

“Dugaan manipulasi itu terlihat saat proses PPDB SMA, kok bisa Sekar diterima di salah satu sekolah favorit, padahal nilai terendah disana 91, itu sudah akumulasi dari indeks Sekolah dan akreditasi sekolah,” katanya, saat mengadu ke Sekretariat PWI Malang Raya.

Menurutnya, dugaan manipulasi data, atau pengarahan informasi palsu tersebut dinilai membuat mental anak-anak mantan siswa SMPN 1 Kota Malang yang merasa nilai dalam kesehariannya lebih tinggi dari siswa tersebut.

“Anak saya satu kelas sama Sekar shock melihat itu, secara logika, Sekar tidak pernah memiliki nilai prestasi akademik, karena di kelas Sekar itu selalu di peringkat 14 hingga 20, kok bisa mampu mengalahkan temannya yang berprestasi secara akademik, saat mendaftar di jalur nilai raport,’ jelasnya.

Terlebih, lanjutnya, para wali murid sempat membuat sebuah petisi untuk meminta Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Malang, Risna Widyawati untuk memberikan nilai raport mulai dari Semester I hingga V milik salah satu siswa yang ditengarai ada mark up nilai.

“Kami curiga dibalik keterimanya Sekar ada upaya rekayasa atau memanipulasi data yang sebenarnya, karena juara umum 2 nilai di SMPN 1 Malang itu malah tidak keterima di sekolah favorit itu, padahal Sekar itu diurutan ke – 14,” tegasnya.

Untuk itu, tambahnya, dirinya menginginkan adanya pengungkapan aktor dibalik penerimaan Sekar di salah satu Sekolah favorit di Kota Malang.

“Kami ingin aktor itu diungkap, kami menduga ada keterlibatan orang tua dan orang luar yang bisa menghantarkan Sekar lolos keterima di sekolah favorit itu,” tusukannya.

Sementara, Ketua PWI Malang Raya, Ir Cahyono meminta kepada para wartawan dibawah naungan PWI Malang Raya untuk melakukan investigasi terhadap permasalahan tersebut.

“Perkara ini perlu digali lagi, dan perlu dilakukan investigasi, supaya carut marut ini clear, dan ada tanggapan tegas serta transparan dari pihak berwenang untuk membersihkan sistem yang tercemar ini,” tukasnya. (*)