MEMOX.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur membangun dinding pembatas untuk menutup celah di ujung Jembatan Soekarno Hatta (Soehat) sisi barat yang berhadapan langsung dengan gedung Universitas Brawijaya (UB).
Langkah ini diambil untuk menghindari terjadinya kecelakaan lagi. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir celah tersebut memakan korban.
Ada dua kejadian kecelakaan pengendara sepeda motor yang terperosok ke bawah jembatan sekitar 5 meter.
Kejadian terakhir menimpa seorang perempuan bernama Dewi Permatasari (19), asal Jalan Joyo Suryo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Ia mengalami kecelakaan tunggal ketika mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi N 5212 ABE, pada Kamis (12/9/2024) pagi.
Sebelumnya, pengendara sepeda motor bernama Irfan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), juga mengalami hal yang sama.
Irfan bersama sepeda motornya dengan nomor polisi KT 5407 YZ terjatuh dari ketinggian sekitar 12 meter.
Korban dari kedua kejadian tersebut selamat. Mereka hanya mengalami luka ringan. Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu Isrofi mengatakan, kejadian yang ada karena pengendara kurang hati-hati.
“Dalam beberapa tahun terakhir ini ada sekitar dua sampai tiga kejadian, roda dua semua, tidak ada roda empat dan lainnya.”
“Memang karena kelalaian pengendara dengan kecepatan tinggi saat berbelok tidak bisa mengontrol kendaraannya,” kata Iptu Isrofi, Jumat (27/9/2024).
Terlepas dari itu, celah tersebut membuat masyarakat khawatir sehingga mereka mengusulkan perlu perbaikan.
Pemprov Jatim memfasilitasinya sehingga membangun dinding pembatas. Ini merupakan usulan dari masyarakat dan pihak kepolisian. Diharapkan tak ada lagi kecelakaan serupa setelah adanya dinding pembatas tersebut.
“Yang mengerjakan dari Pemprov Jatim karena ini jalan Provinsi. Jadi tanggung jawab Sarpras dan perbaikannya dari Pemprov Jatim, setelah adanya usulan dari masyarakat ke polisi Polresta atau Polsek, ke Pemkot diteruskan ke Pemprov,” ujar Isrofi. (*/cdp/mzm)






