340 Siswa Baru Dikenalkan Budaya Smamda Sidoarjo Selama Fortasi

Sebanyak 340 siswa baru Smamda mengikuti Forum Ta'aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) dengan menyaksikan sejumlah ekstra kurikuler. (foto:wawan)

MEMOX.CO.ID – Sebanyak 340 siswa dan siswi baru SMA Muhammadiyah Dua (Smamda) Sidoarjo mengikuti kegiatan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi). Kegiatan yang dipusatkan di Auditorium Smamda Sidoarjo ini, ditutup dengan berbagai prestasi dan pertunjukkan 18 ekstrakurikuler yang sarat dengan berbagai prestasi baik berskala lokal, propinsi maupun nasional.

Tidak hanya itu, dalam Fortasi Gemilang kali ini juga ditekankan nilai-nilai kebudayaan serta visi dan misi sekolah bagi ratusan siswa dan siswi baru Tahun Ajaran 2023/2024 itu.

“Fortasi yang digelar setiap tahun ajaran baru. Para siswa baru dibimbing guru, Kepala Sekolah (Kasek) serta kakak kelas dengan menekankan nilai budaya serta visi dan misi sekolah yang unggul dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai keislaman,” ujar Kepala Smamda Sidoarjo, M Zainul Arifin kepada Memo X, Jumat (21/07/2023).

Selain itu, Zainul menjelaskan setiap kegiatan siswa dan siswi diharuskan memunculkan nilai keunggulan dan  keislaman sesuai dengan spirit dan karakter Muhammadiyah. Bahkan hal ini sesuai dengan program pemerintah penguatan pelajar Pancasila.

“Karena itu, para siswa dan siswi baru dikenalkan dengan berbagai program itu mulai dari berbudaya, beriman, berinovasi serta membiasakan budaya bergotong royong,” imbuhnya.

Sebanyak 340 siswa baru Smamda mengikuti Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) dengan menyaksikan sejumlah ekstra kurikuler. (foto:wan)

Saat ini, kata Zainul pihaknya juga telah meriset sejumlah kegiatan bagi para siswa baru. Hal ini dikarenakan selama di sekolah sebelumya memiliki budaya yang tidak sama dan diharuskan beradaptasi dengan karakter Smamda Sidoarjo.

“Di Smamda Sidoarjo peserta didik baru dicetak menjadi kader unggul melalui penerapan shalat sunnah dan wajib. Karena penguatannya di pendidikan budaya dan karakter. Di Smamda juga tidak ada bullying (perpeloncoan) dan tidak ada penindakan secara fisik. Kalau pun ada hukuman atas kesalahan peserta didik baru selama masa Fortasi, kemungkinan dihukum dengan bacaan Al Quran atau hafalan surat-surat Al Qur’an,” tegasnya.